Senin, 18 Maret 2013

Kini aku sadar, kau bukan untukku.

“Maaf kita udahan sampe disini saja yah! Aku jenuh.”
Sebuah palu godam menghantam dadaku dan siap
menghancurkan isiya saat aku mendengar kata itu terucap jelas
darimu, orang yang sangat kucintai.

Saat aku percaya kau tercipta hanya untukku, saat aku yakin
kaulah pemilik perahu yang akan membawaku berlayar mengarungi
samudra hidup, saat itu pula kau mengahancurkannya.

Boleh saja kau mengingkari semua yang pernah terjadi. Namun,
ingatlah langit biru dan awan putih itu tak akan pernah lupa
menjadi saksi berseminya cinta kita.


1 komentar:

  1. fidaaaaaaa :'(
    sabar ya fid,everything will be alright,it's just about the time and habit,semangaaaat :'D

    BalasHapus